Kisah Ibu yang Menyesal Menjadi Ibu : Isu burnout dan bagaimana mengatasi?

Perbualan viral antara seorang ibu dan DJ radio semalam telah menimbulkan kontroversi tentang tekanan yang dialami oleh ibu yang harus menjaga anak kecil sendirian dalam keadaan suami yang berpisah. Netizen memberikan pelbagai reaksi terhadap isu ini, terutama mereka yang tidak puas dengan respons dari pendengar yang mendengarkan curahan hati tersebut.

Pagi ini, saya dihubungi oleh stesen radio tersebut untuk berkongsi mengenai burnout. Inilah peluang bagi kita untuk mempelajari isu keletihan ibu bapa, agar kita dapat memahami apa yang sebenarnya dialami oleh ibu-ibu seperti ini dan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu.

Apa sahaja tanda-tanda burnout?

  • Hilang atau berkurangnya rasa kasih sayang terhadap anak
  • Munculnya pemikiran negatif tentang menjadi ibu atau bapa yang baik
  • Kerap berada dalam mood buruk atau mudah marah
  • Selalu merasa letih dan penat
  • Kesihatan yang merosot
  • Perasaan kesepian dan terasing

Siapakah yang berisiko mengalami burnout?

  • Mereka yang kurang mendapat sokongan
  • Mengalami masalah kewangan
  • Ibu atau bapa yang masih muda
  • Anak yang masih kecil
  • Anak dengan masalah kesihatan atau perkembangan
  • Pernah mengalami masalah kesihatan mental sebelum ini
  • Perfeksionis
  • Sulit untuk berkongsi atau meminta sokongan

Bagaimana cara mengatasi burnout?

  • Mencari bantuan dan jangan takut untuk berbicara tentang masalah kepada orang di sekeliling
  • Memberikan waktu dan ruang untuk diri sendiri, seperti tidur yang cukup, makan secara teratur, dan waktu untuk bersantai (sesuai dengan kemampuan)
  • Melakukan teknik relaksasi secara berkala
  • Menetapkan batas berdasarkan kemampuan secara realistik, misalnya jujur dalam menolak tugas yang dirasa tidak mampu, tidak apa-apa jika rumah berantakan sesekali
  • Mengubah perspektif terhadap masalah, misalnya melihat hikmah dan kebaikan yang bisa diperoleh dari setiap ujian
  • Belajar mengelola stres
  • Mengatur tugas berdasarkan prioritas
  • Bersikap realistis dan praktis dalam menyelesaikan tugas, jangan terlalu terpaku pada kesempurnaan atau terlalu memikirkan kritikan
  • Peranan orang di sekitar juga penting dengan berbagi beban secara bersama-sama
  • Menguatkan dimensi spiritual untuk membangun ketahanan diri

Bagaimana kita dapat membantu?

  • Perhatikan orang-orang di sekitar kita yang berisiko mengalami burnout, peduli dan memperhatikan
  • Dengarkan dengan empati
  • Hubungkan mereka dengan bantuan yang praktis atau dukungan emosional

Dr Rozanizam Zakaria

A Psychiatrist, Medical Lecturer, an Author & Mental Health Educator | Vice President II I-Medik

Catat Ulasan

Terbaru Lebih lama